Penomena Viral Pasca REUNI Akbar 212

Sobat masih ingatkah dengan peristiwa 212 tahun 2016 yang lalu, yang mana pada tanggal 2 Desember 2017 dilaksanakan REUNI Akbar 212, dimana disebutkan dari beberapa sumber media bahwa jumlah peserta yang hadir mencapai 7.5 juta jiwa yakni lebih besar dari jumlah aksi 212 pada tahun 2016, sehingga pihak kepolisian pun sampai menurunkan anggotanya sebanyak 35.000 untuk mengawal peristiwa sejarah Reuni 212 itu.
Dan seperti kita ketahui juga bahwa pasca Reuni Akbar 212 ini terjadi beberapa perdebatan panjang baik di media sosial maupun elektronik seperti yang di gelar di salahsaatu media televisi Indonesia Lawyer Club (ILC) yang bisa anda lihat perdebatannya dalam video dibawah ini.

Tonton Video Viral Perdebatan Seru di ILC (Indonesia Lawyer Club)


Video diatas adalah Part-1, dan anda pun bisa menonton kelanjutannya di link dibawah:
Part-2Part-3Part-4, Part-5Part-6Part-7.

dari beberapa sumber media banyak diberitakan menngenai hal tersebut diatas. Disebutkan di tribunnews bahwa dalam status instagramnya @kh_m_arifin_ilham, Ustadz Arifin-sapaannya, menuliskan kalimat Takbir menyertai pernyataan Ustaz Felix Siauw yang menyanggah pernyataan Permadi Arya atau Abu Janda tentang bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang ditunjukkan dalam potret berkibar ketika Reuni Akbar 212 digelar di Monumen Nasional (Monas) pada Sabtu (1/12/2017).

Ustaz Muhammad Arifin Ilham. (Kompas.com)


Dalam pernyataannya, Abu Janda menyebut bendera Hizbut Tahrir telah mencoreng dan mengancam keutuhan NKRI serta Pancasila.
Selain itu, menjadi simbol kedigdayaan anggota Hizbut Tahrir lantaran organisasi masyarakat (ormas) tersebut telah dibubarkan paksa oleh Presiden Joko Widodo lewat Perppu No 2 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Undang-Undang No 17 tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan beberapa waktu lalu.
Kalimat Abu Janda pun semakin berapi-api ketika tepuk tangan bergemuruh menyertai pernyataannya lagi soal bendera Indonesia yang dikibarkan di bawah bendera yang menurutnya adalah bendera HTI.
Dirinya mempertanyakan keberadaan aparat penegak hukum yang diam saja melihat pemandangan tersebut, terlebih potret bendera tersebut kian viral di media sosial.



"Itu jelas sudah dibubarkan. Kenapa benderanya ada. Aparat ke mana? aparat ke mana?," tanyanya dengan intonasi tinggi sembari menyindir Ustadz Felix yang sering kali pergi ke Turki dan menyampaikan jika bendera Rasulullah kini tersimpan di Museum Toptaki Istambul, Turki.

Ustaz Felix Siauw (YouTube)

Menjawab pernyataan Abu Janda, Ustaz Felix dalam rekaman video yang diunggah kembali oleh Ustaz Arifin Ilham lewat instagramnya pada Rabu (6/12/2017) menyampaikan jika bendera yang dimaksud adalah bendera Rasullullah.

Video pernyataan Ustad Felix Siauw di Youtube ada di Part-4 atau anda bisa tonton juga video dibawah. 

Video perdebatan seru di ILC antara Ustad Felix Siauw vs Abu Janda

Disebutkan juga di media detik[dot]com bahwa Imam Besar FPI memberikan pidato dari Arab Saudi untuk reuni 212 di Monas, Jakpus. Dalam pidatonya, Rizieq memaparkan soal NKRI bersyariah. 

"NKRI bersyariah adalah NKRI yang beragama, bukan atheis, komunis atau tanpa agama. NKRI bersyariah adalah NKRI yang berketuhanan Yang Maha Esa, NKRI bersyariah NKRI menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Ketuhanan Yang Maha Esa, yang sujud dan patuh pada Ketuanan Yang Maha Esa," ujar Rizieq, Sabtu (2/12/2017). 

Rizieq menegaskan, NKRI bersyariah adalah NKRI yang melindungi rakyat dari segala produk yang haram. Tak lupa, NKRI bersyariah tidak mengkriminalisasi ulama.
"NKRI bersyariah adalah NKRI yang melindungi umat Islam dari segala produk yang haram, baik makanan dan minuman serta obat-obatan terlarang. NKRI bersyariah adalah NKRI yang mencintai ulama, bukan mengkriminalisasi atau menterorisasi mereka," papar Rizieq.

Tak hanya itu, Rizieq turut menyampaikan bahwa pribumi adalah tuan rumah di negeri sendiri dalam konsep NKRI bersyariah. Praktik korupsi hingga LGBT juga harus dilenyapkan dalam NKRI bersyariah.

"NKRI bersyariah adalah NKRI yang menjadikan pribumi sebagai tuan di negeri sendiri. NKRI bersyariah menjauhi dari ekonomi riba, NKRI bersyariah anti-korupsi, anti-judi dan narkoba, anti-pornografi, anti-prostitusi, anti-LGBT, anti-fitnah, anti-kebohongan, anti-kezaliman," kata Rizieq. (dkp/tor)


Habib Rizieq. (Foto: dok. detikcom)



Diko berharap dengan adanya kejadian hal tersebut diatas adalah agar menjadi pembelajaran yang lebih baik buat qta untuk lebih dewasa lagi dalam menentukan sikap dan mengambil keputusan/tindakan yang akan qta ambil agar tidak menimbulkan hal-hal yang justru malah mencelakakan diri sendiri, bahkan orang' disekitar qta.

Wallahu'alam bissawab.

Featured Post

Test Live Review Audio Interface Murah Berkualitas Riworal Q-24 192Khz 2...

Test Live Review Audio Interface Murah Berkualitas Riworal Q-24 192Khz 24bit

Senang Karaoke? Klik dibawah:

BTemplates.com